Minggu, 02 Januari 2011

Tujuan Akhir dalam hidup yg abadi

الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Tujuan Akhir Dalam Hidup Yang Abadi
Pada awalnya semua manusia terlahir dalam keadaan suci, dan setiap manusia memiliki tujuan yang suci pula, namun keindahan dunia telah menodai kesucian itu. bahkan terkadang kitapun tidak sadar kalau kesucian tidak telah ternoda, oleh sebab itu, sebagai manusia mari kita sadari diri ini, apa yang harus kita lakukan agar hidup benar-benar berarti.

Sebab mau tidak mau kita harus kembali kepada-Nya, dan betapa dzolimnya kalau kita menghadap kepada-Nya dalam keadaan kotor yang penuh dengan noda, oleh sebab itu mari kita bersihkan diri kita sebelum waktu kita menghadap kepada-Nya.

Meninggalkan hal yg tidak di perlukan

Meninggalkan Hal Yang Tidak DiperlukanBanyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di dunia ini. perkataan, perbuatan dan gaya berpikir dari yang halal sampai yang haram. Seperti iman seseorang yang berbeda-beda, memilih sesuatu untuk dirinya pun berbeda. entah itu hal yang baik atau buruk untuk dirinya, berguna atau tidak untuk dirinya. akan tetapi Islam mengajarkan seorang muslim demi kesempurnaan keimanan dan keislamannya untuk melakukan hal yang berguna bagi dirinya dan meninggalkan hal yang tidak diperlukan.

Orang dewasa yang normal pasti bisa berpikir dan memilih sesuatu yang berguna bagi dirinya. orang dewasa yang normal tidak akan sembarang memilih hal yang mana itu tidak berguna, karena itu namanya "percuma" hanya buang-buang waktu dan tenaga.


Kualitas keislaman seorang muslim dapat dilihat dari cara dia berbicara, apakah dia mengatakan sesuatu yang berguna atau mengatakan perkataan kosong. dari perbuatannya, apakah dia melakukan perbuatan yang diperlukan atau melakukan perbuatan yang percuma. dan lain sebagainya.

Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

Artinya : "Termasuk dari kesempurnaan keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak diperlukan." (HR At-Tirmidzi)

Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata dalam penjelasan hadits tersebut : bahwasanya yang termasuk dari kesempurnaan keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak diperlukan dari perkataan dan perbuatan, dan dia hanya berkonsentrasi dalam melakukan hal-hal yang dia perlukan dari perkataan dan perbuatan.

Dan beliau juga mengomentari tentang "hal yang diperlukan" yaitu ketika sempurna keislaman seseorang maka dia akan meninggalkan semua hal yang tidak diperlukan dari hal-hal yang haram, makruh dan sebagian yang mubah yang mana dia tidak memerlukannya. maka itu semua tidaklah diperlukan jika keislaman seseorang telah sempurna.

Doa sebelum zikr sesudahnya

الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Doa Sebelum Salam Dzikir SesudahnyaSyeikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin pernah ditanya tentang perkataan Ibnu Taimiyah :

إن الدعاء يكون قبل السلام والذكر بعده

Artinya : "Sesungguhnya doa adalah ketika sebelum salam (dari sholat) dan dzikir adalah setelahnya."

Beliau menjawab : Adapun pertanyaan tentang perkataan Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Al-Qoyim -rahimahumallah- : "Sesungguhnya doa adalah ketika sebelum salam dan dzikir adalah setelahnya," adalah perkataan yang baik sekali berdasarkan hadits dari Ibnu Mas'ud yang menyebutkan bahwa ketika Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- mengajarinya tasyahud, beliau bersabda :

ثم ليتخير من الدعاء أعجبه إليه

Artinya : "Kemudian agar memilih doa yang diinginkan." (HR Bukhori dan Muslim)

Beliau -sholallahu 'alaihi wasallam- menganjurkan kepada orang yang sholat untuk berdoa setelah membaca bacaan tasyahud secara langsung dan sebelum salam.

Dan adapun dasar bahwa dzikir setelah salam adalah firman Allah :

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُم

Artinya : "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring." (QS An-Nisa : 103)

Maka dengan ini, apa yang terjadi setelah salam (dalam sholat) merupakan dzikir dan yang terjadi sebelum salam merupakan doa sebagaimana yang disebut oleh hadits dan Al-Qur'an diatas.

Bisa juga kita katakan bahwa ketika dalam sholat, orang tersebut sedang bermunajat dengan Allah -ta'ala- sebagaimana yang dikatakan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-. dan ketika salam, berarti dia telah selesai dari bermunajat dengan Tuhannya.

Bagaimana mungkin kita mengatakan, "Akhirkanlah doa sampai kamu selesai bermunajat dengan Allah -ta'ala-." secara akal, bahwa doa terjadi sebelum salam yaitu ketika hamba sedang dalam keadaan bermunajat dengan Tuhannya. dan inilah yang dimaksud dari perkataan Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Al-Qoyim.

Tidak mengapa seseorang kadang-kadang berdoa setelah selesai melaksanakan sholat. akan tetapi tidak untuk menjadikannya sebagai amalan sunah yang diperintahkan sebagaimana yang dikira oleh sebagian orang, mengangkat tangannya (berdoa) setelah selesai melaksanakan sholat sunah. hal ini, saya tidak mengetahui dasarnya dari Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam-.

#Sumber
Majmu' Fatawa, Ibnu Al-Utsaimin